Laporan Praktikum
Fisika
Titik Berat
Nama : NEUR
No : 11
Kelas : XI IPA 2
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat segera diselesaikan.
Laporan ini disusun dengan judul “Laporan Praktikum Fisika Titik Berat”.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata
pelajaran FISIKA. Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian
siswa untuk mengetahui pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari pemelajaran
“Praktikum FISIKA”.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penyusun menyadari
laporan ini jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan.
Semoga laporan ini berguna bagi teman-teman dan segenap
pembaca yang turut membaca laporan ini.
Sentolo, Februari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR
ISI . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. TUJUAN .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
B. DASAR TEORI .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
C. ALAT DAN BAHAN .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
D. CARA KERJA .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
F. KESIMPULAN .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A.
TUJUAN
Menentukan
titik berat dengan percobaan
B.
DASAR
TEORI
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
Setiap benda terdiri
ataspartikel-partilkel yang masing-masing memiliki berat. Resultan dari seluruh
berat partikel inilah yang disebut dengan gaya berat benda. Titik tangkap gaya
berat benda inilah yang dinamakan titik berat.
Pusat massa
dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat
dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi,
sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya.
1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat
massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1, M2,.......
, Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1),
(x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
|
|
2. TITIK BERAT
(X,Y)
Koordinat titik
berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2,
........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1),
(x2,y2), ............, (xi,yi)
adalah:
|
|
LETAK/POSISI
TITIK BERAT
1.
Terletak pada perpotongan
diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2.
Terletak pada perpotongan kedua
garis vertikal untuk benda sembarang.
3.
Bisa terletak di dalam atau
diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
Sifat - sifat
:
1. Jika benda homogen
mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya terletak pada
sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
2. Letak titik
berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.
3. Kalau suatu
benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu )
4. maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua
bidang tersebut.
5. Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang
tidak melalui satu garis,
6.
maka titik beratnya terletak
pada titik potong ketiga simetri tersebut.
C.
ALAT DAN BAHAN
·
batu kerikil
·
benang jahit
·
paku
·
kertas karton
·
mistar
·
pensil
·
pelubang
kertas
·
gunting
·
jangka
D.
CARA KERJA
Cara kerja 1
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buatlah bangun-bangun datar (persegi panjang,
lingkaran, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku sama kaki, segitiga siku-siku
sembarangdan bangun sembarang) menggunakan kertas karton
3. Lubangi setiap bangun dengan pelubang kertas,
sebanyak dua lubang
4. Iklatlah batu kerikil menggunakan benang jahit
5. Pasang paku pada dinding atau pintu
6. Masukkan salah satu lubang pada salah satu bidang
datar di paku yang telah ditancapkan.
7. Gantungkan benang jahit yang telah diberi kerikil
pada paku, usahakan bangun dapat bergerak dengan bebas.
8. Setelah posisi seimbang tandai letak benang pada
kartin pada dua tempa dengan menggunakan pensil
9. Lepaskan benang, kemudian ambil kartonnya.
10. Tariklah garis melalui dua tanda yang telah
dibuat.
11. Lakukan cara ke 6-10 pada lubang ke dua.
12. Lakukan cara ke 6-11 pada bangun yang lain.
Cara kerja 2
1.
Siapkan alat
dan bahan
2.
Buatlah
bangun-bangun datar (persegi panjang dilubang, lingkaran dilubang, setengah
lingkaran, juring lingkaran ) menggunakan kertas karton. Ukuran sama dengan
percobaan 1.
3.
Lubangi
setiap bangun dengan pelubang kertas, sebanyak dua lubang
4.
Iklatlah batu
kerikil menggunakan benang jahit
5.
Pasang paku pada
dinding atau pintu
6.
Masukkan
salah satu lubang pada salah satu bidang datar di paku yang telah ditancapkan.
7.
Gantungkan
benang jahit yang telah diberi kerikil pada paku, usahakan bangun dapat
bergerak dengan bebas.
8.
Setelah
posisi seimbang tandai letak benang pada kartin pada dua tempa dengan
menggunakan pensil
9.
Lepaskan
benang, kemudian ambil kartonnya.
10.
Tariklah
garis melalui dua tanda yang telah dibuat.
11.
Lakukan cara
ke 6-10 pada lubang ke dua.
12.
Lakukan cara
ke 6-11 pada bangun yang lain.
13.
Bandingkan
dengan percobaan 1.
E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
PERCOBAAN KE 1
Skala = 1:2
Pada perpotongan dua garis berat, akan didapat titik yang disebut titik
berat yang diberi simbol Zo. Dalam percobaan ini titk berat lingkaran 2,25
cm dari tepi lingkaran. Jadi titik berat lingkaran tersebut tepat berada pada
setengah diameter dari tepi lingkaran.
|
Skala = 1:2
Perpotongan
dua garis berat pada bangun persegi panjang diatas , akan membentuk titik
yang disebut titik berat yang diberi simbol Zo. Dari hasil percobaan didapat
bahwa, titik berat bangun tersebut 2 cm dari tepi bawah, dan 3,5 cm dari tepi
kanan. Jadi titik berat bangun tersebut berada tepat setengah dari panjang
masing-masing sisi.
|
Skala = 1:2
Pada perpotongan
dua garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi
simbol Zo. Dalam percobaan ini titik berat segitiga siku-siku sembarang
berada pada 2 cm dari tepi bawah bangun. Jadi titik berat bangun tersebut tepat
berada pada 1/3 tingginya.
|
Skala = 1:2
Pada perpotongan dua
garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi simbol
Zo. Dalam percobaan ini titik berat segitiga sama sisi berada pada 2 dari tepi bawah bangun, diketahui tinggi
bangun 6 cm. Jadi titik berat lingkaran tersebut tepat berada pada 1/3 dari
tinggi bangu tersebut.
|
Skala = 1:2
Pada perpotongan dua
garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi simbol
Zo. Dalam percobaan ini titik berat bangun sembarang berada pada 2,5 dari
tepi bawah. Pada penyelesaian titik berat pada bangun sembarang, tidak ad
rumus yang pasti karena bentuk-bentuknya yang tidak berarturan, maka cara
yang dibutuhkan adalah dengan mencari titik koordinat pada bidang datar
tersebut.
|
PERCOBAAN KE 2
Skala 1:2
Pada perpotongan
dua garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi
simbol Zo. Dalam percobaan ini titik berat lingkaran berada pada 0,3 cm dari
titik berat lingkaran yang belum dilubangi. Dengan menggunakan perhitungan
didapat hasil 0,375cm. Jadi titik berat bangun tersebut tepat berada pada 1/6
jari-jarinya.
|
Skala 1:2
Pada perpotongan dua
garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi simbol
Zo. Dalam percobaan ini titik berat juring 1/4 lingkaran berada pada 3 cm
dari titik pusat lingkaranya.
|
Skala 1:2
Pada perpotongan
dua garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi
simbol Zo. Dalam percobaan ini titik berat bangun persegi panajang yang
dilubang berada pada 1cm dari titik berat persegi panjang yang belum dilubang.
|
Skala 1:2
Pada perpotongan
dua garis berat, akan didapat titik yang disebut titik berat yang diberi
simbol Zo. Dalam percobaan ini titik berat bangun berada pada 1,2 cm dari
tepi bawah bangun. Jika dihitung menggunakan rumus didapat
hasil 1,3 cm. Maka terbukti dengan hasil yang selisih sangat sedikit.
|
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik berat pada lingkaran berada pada setengah
diameternya
2. Titik berat pada segitiga berada pada tingginya
3. Titik berat pada bangun sembarang hanya dapat
diketahui melalui pencarian koordinat atau dengan percobaan.
4. Pada bangun datar yang terbentuk dari beberapa
bangun yang digabung selain dapat diselesaikan dengan percobaan, juga dapat
diselesaikan melalui perhitungan titik koordinat.
DAFTAR PUSTAKA
Nulhakim,Lukman.
2007.Belajar Efektif Fisika (Untuk SMA /MA Kelas XI IPA). Jakarta: PT
Intermedia Ciptanusantara.
gada gambarnya ,, percuma cuma penjelasan doank..
BalasHapusgakan nalar orang yg ngebaca.
THANKS YAWH.. Ini sngt membntu saya!!!!
BalasHapusKadangpintar: Online Casino And Sports Betting in the Kalexian
BalasHapusKadangpintar online casino and sports betting in 온카지노 the Kalexian febcasino Kalian, หารายได้เสริม Kadangpintar Online Casino And Sports Betting in the Kalexian Kalian, Kalian,